Sampah
Limbah yang satu ini siapa yang tak mengenalnya. Ada banyak macam jenis sampah, dan ada pula pengelompokannya.
Sampah memiliki pengertian sendiri. Menurut istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink,1996. "Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.”
Disebut sampah organik yang kita tahu ini terdiri dari jenis-jenis sampah yang dapat terurai atau membusuk karna terdekomposisi oleh mikro organisme, Sedangkan sampah anorganik adalah kebalikannya, sampah jenis ini sulit hancur dan terurai.
Lalu apa yang hendak saya bahas disini bukan bagaimana cara dan turunan bagaimana sampah-sampah ini akan, dan berapa lama terurai. Melainkan lebih kepada kebiasaan kita dalam mengelompokkan atau memisahkan sampah sebelum membuangnya.
Kebiasaan ini dapat dimulai dari dalam rumah masing-masing, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya sudah baik. Tapi untuk kebaikan lingkungan pemisahan jenis sampah jauh lebih baik dan bijaksana ketika bisa diterapkan mulai dari dalam rumah. Tinggal kesadaran dan kesungguhan masing-masing anggota keluarga untuk dapat menerapkannya.
Jika setiap rumah mampu menerapkan sistem pengelompokkan jenis sampah maka kita dapat mengurangi potensi menggunungnya sampah di tempat pembuangan akhir sampah yang akhirnya menjadi PR besar pemerintah.
Oke mari kita sederhanakan kembali ulasan tentang sampah ini.
Setiap rumah pasti menyumbang sampah yang tidak sedikit setiap hari untuk di setorkan ke bak sampah ditambah lagi jika tak terpisah maka busuknya akan luar bia ada.
Tapi ketika mampu mengelompokkannya maka tak perlu setiap hari kita menyetorkan sampah. Bagaimana caranya yuk ikuti tips dibawah ini :
1. Wadah atau Ember
Siapkan wadah atau Ember yang di khususkan untuk menampung sisa-sisa makanan yang membusuk seperti kulit bawang merah atau bawang putih, sisa nasi atau lauk yang basi, sisa-sisa kulit buah dan batang sayur atau isi perut ikan dan ayam juga kulit udang.
Jika sudah terkumpul, maka buang sampah pada tanah yg sudah digali sebelumnya, lalu kuburkan. Jenis sampah ini akan segera terurai dan tidak membutuhkan waktu lama.
2. Keranjang sampah atau kantong plastik
Bungkus makanan dari Snack, mie instan atau kantong plastik sisa belanja bisa dikumpul didalam keranjang sampah atau pada satu kantong plastik yang nantinya dapat dibakar.
Wah sama juga kan, ujung-ujungnya balik lagi ke tong sampah jugakan...?
Iyaa,
tp tidak dengan jenis yang tercampur dalam satu kantong, yang akan menimbulkan bau busuk, karna jenis sampah yang membusuk terperangkap didalam plastik-plastik yang menahannya, jika ia berbaur jadi satu.
Masalah sampah emang gada habisnya ya kak
BalasHapusSelalu jadi topik yang gada habisnya
Tapi kesadaran manusianya juga yg kurang ttg ini
Iya. Langkah awal memang harus dimulai dari diri sendiri ya kak, dari rumah dulu.
BalasHapusBiasanya pada peduli sampah kalau sudah hujan turun dan air tesumbat karena sampah menumpuk dan dibuang secara sembarangan
BalasHapusSuka sedih tapi entah kenapa kita yang peduli sama urusan sampah berasa jadi orang minoritas dan aneh
Benar kak. Saya pernah munguti sampah di kapal penumpang, setelah penumpang pada naik ke pelabuhan . Selesai mungut dan masukkan kedalam satu kantong besar. Saya berbalik badan sebentar untuk ambil tas saya, eh ABK kapalnya datang ambil kantong trus langsung dilempar ke laut. Mau nangis saya di buat nyaðŸ˜
HapusGemes deh kalau masalah sampah ini, rasanya sekolah bertahun - tahun nggak juga bisa menyadarkan perihal persampahan ini.
BalasHapusJujur pengen deh memilah tapi susah mau dikirim ke mana kalau sampah anorganik. Kalau sampah organik tuh kadang aku timbun di pot nantinya buat nanem sesuatu.
BalasHapusPengen Kak, tapi kadang waktunya yg ga ada hiks
BalasHapusmemisahkan sampah paling bagus kalau dibiasakan ke anak2 supaya jadi kebiasaan. melihat tempat sampah itu jadi makin prihatin. semua ditumpuk jadi satu, organik dan anorganik. semoga perilaku kita dalam memperlakukan sampah akan semakin membaik. nice writing
BalasHapusWah, sampah memangs elalu menjadi tantangan. Semakin majunya teknologi, membuat sampah bahkan menjadi berkah.
BalasHapusBelum sukses pilah sampah :(
BalasHapusMasih banyak yang belum menyadari hal ini, Kak. Banyaj juga yang masih buang sampah sembarang
BalasHapus